.
Topik yang menarik
Biasanya aspek ini sangat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang sedang
terjadi. Misalnya Apa yang sedang terjadi di akhir-akhir hari ini ? Siapakah
yang mengalami peristiwa tersebut ? Dimanakah peristiwa tersebut terjadi ?
Kapan peristiwa tersebut terjadi ? Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi ? 5
pertanyaan tersebut sangat berpengaruh terhadap menarik atau tidaknya suatu
topik. Jika jawaban dari 5 pertanyaan itu merupakan jawaban peristiwa yang
tidak populer/unik, maka topik tersebut besar kemungkinan tidak menarik. Aspek
ini biasanya berhubungan kuat oleh judul yang dibuat dari sebuah topik.
Latest Entries »
Rabu, 08 Mei 2013
Tugas 3 Softskill
Dampak Pergaulan Bebas
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat
berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan
pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan
terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya
adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus
modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Diantara
dampak negatif dari kemudahan komunikasi di antara anggota masyarakat
secara global ke dalam negara kita adalah muncul dan berkembangnya
penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS.
Mengenal
siapa remaja dan apa problema yang dihadapinya adalah suatu keharusan
bagi orang tua. Dengan bekal pengetahuan ini orang tua dapat membimbing
anaknya menataki masa-masa krisis tersebut dengan mulus. Hal ini sangat
dirasakan oleh semua karena di bahu remaja masa kini terletak tanggung
jawab moral sebagai generasi penerus, menggantikan generasi yang ada
saat ini. Mereka inilah yang kelak berperan menjadi sumber daya manusia
yang tangguh dan berkualitas, menjadi aset nasional dan tumpuan harapan
bangsa dalam kompetisi global, yang tentunya kian hiruk pikuk di abad ke
XXI.
1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yakni :
1. Apa itu HIV, serta apa penyebab HIV dan Pencegahannya.
2. Apa itu pergaulan bebas?
3. Bahaya pergaulan bebas?
4. Penyebab dan dampak pergaulan bebas?
5. Cara mengatasi pergaulan bebas.
1.3 Tujuan Penulisan
Dilihat
dari rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
memberikan pengetahuan sejak dini kepada para remaja tentang HIV dan bagaimana
pergaulan bebas, serta bahaya dalam pergaulan bebas. Dan memberikan
pemahaman kepada para remaja akan bahaya dari pergaulan bebas. Sehingga
makalah ini menjadi sarana bagi pembaca dalam menghadapi pergaulan
bebas.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat membuka pikiran pembaca untuk mengetahui HIV dan sadar akan dampak dari pergaulan bebas, serta menjadikan pembaca dapat berpikir positif dalam menghadapi masa depan.
2. Pembaca
dapat mengetahui tentang pergaulan bebas sehingga nantinya mereka mampu
meningkatkan antisipasi dalam pergaulan untuk dapat memilih antara
pergaulan yang bersifat positif dan negative.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ Sel T dan macrophage,
komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan
menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan
pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan
kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
Seperti
telah dijelaskan sebelumnya bahwa HIV secara terus menerus memperlemah
sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang dan menghancurkan
kelompok-kelompok sel-sel darah putih tertentu yaitu sel T-helper. Normalnya sel T-helper
ini (juga disebut sel T4) memainkan suatu peranan penting pada
pencegahan infeksi. Ketika terjadi infeksi, sel-sel ini akan berkembang
dengan cepat, memberi tanda pada bagian sistem kekebalan tubuh yang lain
bahwa telah terjadi infeksi. Hasilnya, tubuh memproduksi antibodi yang
menyerang dan menghancurkan bakteri-bakteri dan virus-virus yang
berbahaya.
2.2 Gejala-Gejala Penyakit HIV-AIDS
Untuk
memastikan apakah seseorang kemasukan virus HIV, ia harus memeriksakan
darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika dia
positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang disebut
degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah:
1. Lelah berkepanjangan
2. Sering demam (>38 °C)
3. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
4. Berat badan turun mencolok
Bagaimana Mencegah Tertularnya HIV/AIDS?
·
Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan
keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan
menyesatkan.
· Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain:
1.
Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan
seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan.
2. Hindari alat tercemar
- Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul
- Jarum tindik,tato,alat salon harus steril
3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain
4.
Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk
pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang
menyimpang.
5. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual.
6.
Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS
melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka.
7. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil.
2.3 Pengertian Pergaulan Bebas
Kita
tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang
benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan
teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi
generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
2.4 Penyebab & Dampak Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
a. penyebab pergaulan bebas
a. penyebab pergaulan bebas
Ada
banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja
mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu
kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan
ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang
tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang
berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
· Sikap
mental yang tidak sehat, Sikap mental yang tidak sehat membuat
banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya
merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami
karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang
tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang
menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak,
dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi
anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup
yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
· Pelampiasan
rasa kecewa, Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari
segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan
peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan
masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam
mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di
sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman
dalam lingkungan hidupnya.
· Kegagalan
remaja menyerap norma, Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada
sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
b. Dampak dari pergaulan bebas
Pergaulan
bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian
narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya
berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
2.5 Cara Mengatasi Pergaulan Bebas
Solusi atau cara Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Kita
semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi
walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih
banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan.
Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut: Memperbaiki cara pandang
dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang
tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan
kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2. Menjaga
keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu
luang dengan kegiatan positif
Selain
usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat
dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan
aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana &
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
2.6 Hubungan Antara HIV dan Pergaulan Bebas
Tingginya
kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency
Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu
penyebabnya akibat pergaulan bebas maka dari itu pergaulan bebas sangat
menentukan terjangkitnya seseorang dengan penyakit HIV. Selain hilangnya kekebalan daya tubuh, pergaulan bebas juga dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar nikah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama CD4+ Sel T dan macrophage,
komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan
menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan
pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan
kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS.
pergaulan
bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang
ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan
maupun dari media massa.
pergaulan
bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong
untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama, seperti,
bercumbu rayu, berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Oleh
karena itu, tanpa ada sekat-sekat pembatasan antara wanita dan laki-laki
yang bukan muhrim maka dampak dan bahayanya seperti itu. Penyebab
maraknya pergaulan bebas karena sikap mental yang tidak sehat,
pelampiasan rasa kecewa, dan kegagalan remaja menyerap norma.
Pergaulan
bebas dapat dikurangi apabila orang tua dan anggota masyarakat ikut
berperan aktif dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada para remaja
dan memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya. Sehingga segala sesuatu yang dilakukannya dapat
bermanfaat dalam kehidupan.
3.2 Saran
Pergaulan
bebas tidak dapat dipandang remeh, karena pergaulan bebas dapat
menjerumuskan para remaja. Melalui makalah ini, maka penulis menyarankan
agar kita mampu memilih pergaulan yang pas buat kita, Karena jika kita
salah pergaulan maka hal buruk yang akan menimpa kita.
DAFTAR PUSTAKA
……..http://luluvikar.wordpress.com/2009/08/26/peran-orang-tua-dalam-pencegahan-sex-bebas-bagi/
…….http://maroebeni.wordpress.com/2008/03/02/menanggulangi-bahaya-hiv-aids/..........http://andhyajach.blogspot.com/2010/01/makalah-dampak-pergaulan-bebas.html
Tugas Bahasa Indonesia (Soft Skill) semester 6
Tugas B. Indonesia (Soft Skill)
1. Jelaskan dengan contoh “menggunakan Bahasa Indonesia
secara baik dan benar”
!
Jawab :
Istilah bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat secara
luas. Namun pengenalan istilah tidak menjamin bahwa mereka memahami secara
komprehensif konsep dan makna istilah bahasa baku itu. Hal ini terbukti bahwa
masih banyak orang atau masyarakat berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa
yang baik dan benar.
Pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan
penutur dan jenis pemakaian bahasa itulah yang disebut bahasa yang baik atau
tepat. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragam baku.
Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan
kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam
tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang Ojek kita memakai bahasa baku
seperti ini.
(1) Berapakah bapak mau
menjual Semangka ini ?
(2) Apakah Bang Ojek
bersedia mengantar saya ke Blok E dan berapa ongkosnya?
Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan
benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi
pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan
(4) berikut akan lebih tepat.
(3) Berapa ini, pak, semangkanya?
(4) Ke Blok E, Berapa bang?
(4) Ke Blok E, Berapa bang?
Sebaliknya, kita mungkin berbahasa yang baik, tetapi tidak
benar. Frasa seperti "ini hari" merupakan bahasa yang baik sampai
tahun 80-an di kalangan para makelar karcis bioskop, tetapi bentuk itu tidak
merupakan bahasa yang benar karena letak kedua kata dalam frasa ini terbalik.
Karena itu, anjuran agar kita "berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar" dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi
dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan
"bahasa Indonesia yang baik dan benar" mengacu ke ragam bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
2. Berikan contoh fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi !
Sebagai alat komunikasi bahasa merupakan saluran perumusan maksudnya adalah komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu :
- Kita ingin dipahami oleh orang lain.
- Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain.
- Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita.
- kita ingin orang lain menanggapi hasil pemikiran kita.
Jadi, dalam hal ini orang yang kita ajak komunikasi itu menjadi perhatian utama kita. Serta kita menggunakan bahasa tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan kita sendiri.
Pada saat kita menggunakan bahasa
untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang
kita gunakan baik atau tidak. Selain itu juga bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi melalui lisan dan tulisan.Berkomunikasi melalui lisan, yaitu
dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas
tersendiri. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing
Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering mengenal ungkapan “No Smoking”
daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk
“keluar”,”Time untuk “waktu”. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya
dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa:
Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- suara adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- melambaikan tangan berarti untuk menyampaikan salam
Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa:
Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb).
Contohnya :
- bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
- suara adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- simbol rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan
- gambar peta yang menunjukkan jalan
- melambaikan tangan berarti untuk menyampaikan salam
sumber :wartawarga.gunadarma.ac.id/.../berikanlah-contoh-fungsi-bahasa http://ajiedharmakusuma.blogspot.com/2012/10/penggunaan-bahasa-sebagai-alat.html
Langganan:
Postingan (Atom)